Menikmati Konflik

Minggu ini gw kebetulan mendapat cerita dari seseorang kalo dia cukup terganggu dengan hubungan di dalam dunia pekerjaan. Sebut saja dia mawar. Jadi mawar ini merasa terganggu dengan sikap salah satu rekan kerjanya yang bikin hati panas. Padahal rekan kerja mawar ini banyak di bantu oleh mawar untuk masuk ke perusahaan yang sama dengan mawar. Lebih buruknya lagi project yang akan mawar kerjakan akan dikerjakan bareng orang yang bikin hati panas ini.

Agak sedikit menarik untuk di bahas, karena mawar bercerita kalau dia takut tidak bisa profesional karena bete yang berlebihan. Y menurut gw pribadi, keresahan mawar memang sangat amat wajar. Karena memang cukup sulit kerja bareng orang yang kita sebelin. Kalo bisa jauh-jauh deh sama orang itu. Gw cukup sering menemukan hal kayak gini dan gw jg pernah merasakan hal kayak gini. Klo kerja bareng orang yg kita sebel tu bawaannya dia salah terus dan kita makin bete kalo ada hal yang bikin kita gk cocok.

Sebel boleh karena itu sifat dasar manusia. Kita akan sebel sama seseorang jika apa yang dia lakukan tidak sesuai dengan cara pandang kita. Namun kita harus sadar. Sifat manusia adalah hal yang paling organik di dunia ini. Sekuat atau sekaya apa pun seseorang, dia belum tentu bisa merubah sifat dan pola pikir manusia lain. Yang bisa kita lakukan adalah merubah diri kita sendiri. Memang terdengar bukan seperti solusi tapi memang hanya itu yang dapat kita lakukan.

Terlebih, konflik yang terjadi karena kekesalan pada orang lain perlu segera diatasi. Terlebih, kalo orang tersebut akan berhubungan intens sama kita. Konflik itu bukan di hindari tapi hadapi dan di selesaikan. Coba bayangin jika mawar sebel, lalu menghindari temennya karena sebel padahal mereka melakukan project yang sama. Lha bukannya project itu bakal jadi neraka buat mawar, karena dia akan selalu ketemu sama orang yang dia sebel dan gk bisa menghindari hal tersebut. Udah kerjaan berat, project bikin pusing di tambah lagi kerja sama orang yang bikin bete terus. Itu adalah "Ultimate Combination" untuk kehancuran mawar.

Buat gw pribadi, ketika ada hal yang gk cocok misalnya sebel atau kesel gw bakal bilang langsung ke orangnya. Memang hal itu tidak bisa di terima oleh semua orang, terlebih budaya timur yang bikin kita sering memendam persaan soalnya kita gk biasa frontal. Tapi balik lagi dengan ngomong orang lain akan tau apa yang ada di benak kita. Tapi ya kalo memang tidak mau ngomong ya pribadi kita harus jadi super positive. Mencoba memandang sesuatu dari sisi positive dan memaklumi apa yang orang lain lakukan. Ya tapi balik lagi ke mawar, karena seperti yang dibilang tadi, manusia tidak dapat merubah sifat orang lain. Yang bisa kita lakukan adalah merubah diri sendiri dan menginspirasi orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Re(Solusi) 2019

Pilihan Sederhana

Perjalanan Baru